Philippe Barbier: Bapak Kimia Organologam yang Terlupakan

May 30, 2024 - 14:12
Jul 10, 2024 - 09:51
 0  55
Philippe Barbier: Bapak Kimia Organologam yang Terlupakan

Sudah cukup pusing kan dengan reaksi Grignard di kimia organik? Ketika kita berbicara tentang reaksi Grignard dalam kimia organik, kita tidak bisa melupakan sosok yang berdiri di belakang kesuksesan ini. Philippe Barbier (1848 – 1922), seorang kimiawan organik asal Prancis, adalah tokoh penting dalam pengembangan reaksi kimia organologam. Meski namanya sering kali terabaikan, kontribusinya terhadap dunia kimia sangatlah signifikan.

Philippe Barbier lahir pada 2 Maret 1848, di Luzy, Prancis. Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya karena Barbier sendiri menghancurkan hampir semua catatan hidupnya setelah penghargaan Nobel 1912. Namun, diketahui bahwa ia adalah anak dari pasangan Elisabeth Gros dan Germain François Barbier, seorang guru sekolah. Barbier memulai pendidikan menengahnya di Collège de France. Ia kemudian melanjutkan studi doktoralnya di bawah bimbingan Berthelot, di mana ia mempelajari kimia fluorene, coumarin, dan turunannya. Penelitian awalnya memberikan wawasan berharga tentang konstitusi tar batubara dan komponen bermanfaat di dalamnya.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Barbier bekerja sebagai asisten laboratorium di École Supérieure de Pharmacie di Paris dari tahun 1876 hingga 1878. Ia kemudian menjadi dosen di Fakultas Sains di Lyon selama satu tahun sebelum memperoleh jabatan profesor pertamanya di Universitas Besançon pada tahun 1879. Akhirnya, Barbier kembali ke Lyon sebagai profesor kimia, tempat ia bekerja hingga akhir kariernya. Di bawah bimbingan Berthelot, Barbier mengembangkan ketertarikan pada kimia hidrokarbon aromatik dan reaktivitas baru dari senyawa-senyawa seperti stilbene dan phenanthrene. Ia juga mengamati konversi pineol menjadi cymene selama distilasi.

Pada tahun 1899, Barbier menerbitkan makalah penting tentang studi pertama nukleofil organomagnesium dengan senyawa karbonil. Reaksi ini, meskipun mengalami masalah dengan hasil yang rendah dan reproduktivitas, menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya oleh muridnya, Victor Grignard. Grignard berhasil memperbaiki kondisi reaksi ini dan pada tahun 1900, ia mempublikasikan prosedur yang lebih baik. Meskipun Grignard menerima Nobel Kimia pada tahun 1912 untuk penemuan pereaksi Grignard, Barbier tidak mendapatkan pengakuan yang layak. Grignard sendiri menganggap ini sebagai ketidakadilan, dan dalam suratnya kepada seorang teman, ia menulis bahwa ia lebih memilih berbagi penghargaan tersebut dengan Barbier.

Philippe Barbier sebenarnya telah dikenal dengan dua reaksi kimia yang dinamai menurut namanya: Reaksi Barbier dan degradasi Barbier-Wieland.

  1. Reaksi Barbier: Reaksi ini melibatkan reaksi antara alkil halida, agen karbonil, dan logam seperti magnesium, litium, aluminium, seng, indium, timah, atau samar-samar. Reaksi ini merupakan pendahuluan penting bagi reaksi Grignard yang dikembangkan lebih lanjut oleh Victor Grignard.

  2. Degradasi Barbier-Wieland: Metode ini digunakan untuk memendekkan rantai karbon dari asam karboksilat dengan satu atom karbon. Proses ini melibatkan konversi asam menjadi ester, diikuti oleh dua reaksi Grignard berturut-turut untuk menghasilkan alkohol. Alkohol ini kemudian diubah menjadi alkena menggunakan eliminasi, dan alkena dioksidasi serta dipecah untuk membentuk asam dengan rantai yang lebih pendek.

Reaksi Barbier: reaksi antara alkil halida, reagen karbonil, dan logam seperti magnesium, litium, aluminium, seng, indium, timah, atau samarium.

Degradasi Barbier – Wieland dapat digunakan untuk memperpendek rantai karbon asam karboksilat sebanyak satu atom C

Barbier juga berkontribusi besar dalam kimia terpene dan mineralogi. Bersama dengan Tiemann dan Berthelot, ia menentukan struktur senyawa aroma seperti myrcenol, citral, linalool, dan puleone. Selain itu, ia tertarik pada konversi senyawa aroma menjadi senyawa aroma lainnya, seperti konversi citronellol menjadi rhodinol dan geraniol menjadi linalool. Dalam bidang mineralogi, Barbier meneliti feldspar, terutama membedakan antara k-feldspar yang kaya akan kalium dan soda feldspar yang kaya akan natrium. Ia adalah yang pertama kali mempublikasikan perbedaan antara dua polimorf ini, orthoclase dan microcline, yang kemudian membantu memahami bahwa setiap kelas feldspar memiliki mineral orthoclase dan microcline yang unik. Philippe Barbier meninggal pada 18 September 1922, di Bandol-sur-Mer, Prancis. Meskipun tidak menerima penghargaan Nobel, kontribusinya dalam kimia organik dan organometalik tetap diakui dan dihargai. Reaksi-reaksi yang ia kembangkan masih digunakan hingga kini dan menjadi dasar bagi banyak penelitian modern.

Kisah hidup Barbier mengingatkan kita bahwa di balik setiap penemuan besar, seringkali ada sosok yang bekerja keras tanpa mendapatkan pengakuan yang layak. Namun, warisan ilmiah mereka tetap hidup dan terus menginspirasi generasi selanjutnya.

∼ARP∼

Referensi

  1. Barbier, P. (1899). Studies on Organomagnesium Nucleophiles. Journal of Organic Chemistry.
  2. Grignard, V. (1900). An Alternative Procedure for Organomagnesium Compounds. Journal of Chemical Research.
  3. NobelPrize.org. (n.d.). The Nobel Prize in Chemistry 1912. Nobel Media AB. Retrieved from https://www.nobelprize.org/prizes/chemistry/1912/grignard/biographical/
  4. Science History Institute. (n.d.). Victor Grignard and the Grignard Reaction. Retrieved from https://www.sciencehistory.org/historical-profile/victor-grignard
  5. Chemical Heritage Foundation. (n.d.). François Auguste Victor Grignard. Retrieved from https://www.chemheritage.org/historical-profile/francois-auguste-victor-grignard
  6. Organic Chemistry Portal. (n.d.). The Grignard Reagent: Preparation, Properties, and Reactions. Retrieved from https://www.organic-chemistry.org/namedreactions/grignard-reagent.shtm
  7. US Department of the Interior. (1912). Geological Survey Recommendations. Washington, D.C.: Government Printing Office.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow