Kenapa Militer Pilih Hypalon dan PVC? Ini Teknologi Tersembunyi di Balik Perahu Karet Tempur

May 24, 2025 - 17:08
May 24, 2025 - 17:37
 0  7
Kenapa Militer Pilih Hypalon dan PVC? Ini Teknologi Tersembunyi di Balik Perahu Karet Tempur
PVC dan Hypalon

PERAHU KARET MILITER

Jejak Awal Perahu Karet

Banyak orang bilang, perahu karet atau rubber boat mulai digunakan untuk arung jeram setelah perang dunia II usai. Padahal sebenarnya, penggunaan pertama perahu karet untuk menyusuri sungai, pernah dilakukan 100 tahun sebelumnya. Sejarah itu terbukti dengan catatan perjalanan yang dilakukan John C Fremont, di sungai sekitar daratan Amerika bagian barat. Catatan perjalanan tersebut, diperkirakan terjadi antara tahun 1842 – 1843. Dimana saat itu demam pencarian lokasi penggalian emas sedang melanda.

Fremont sendiri dikenal sebagai seorang anggota militer, penjelajah, politikus dan pembuat peta. Pada tahun 1842, Fremont melakukan ekspedisi menyusuri beberapa sungai di barat Amerika. Dalam perjalanan eksplorasi tersebut, ia memiliki ide inovatif untuk mengarungi sungai dengan menggunakan perahu karet. Meskipun itu dianggap ide sinting pada masa itu, pada akhirnya Fremont menemukan juga sebuah perahu angin tentara atau disebut floater.

Sulit menggambarkan bentuk perahu karet pertama tersebut. Namun setidaknya dijelaskan perahu tersebut memiliki panjang setidaknya enam meter, dan lebar satu setengah meter. Dicatat juga kalau perahu tersebut memiliki empat rongga udara. Sungai pertama yang dituruni perahu karet tersebut merupakan Kansas. Menurut catatan Fremont, dalam percobaan pertama tersebut ia mencoba menambah beban ideal perahu, menjadi dua kali lipat. Hasilnya perahu terbalik, dan menumpahkan seluruh isi perahu.

Percobaan berikutnya dilakukan di sungai Sweetwater, yang berada di bagian utara Wyoming. Kali ini Fremont  yang makin berpengalaman, mengurangi jumlah beban di perahunya. Perjalanan di sungai tersebut kemudian berjalan mulus. Menurutnya bila melewati jeram tersebut dengan menggunakan perahu kayu biasa, pasti akan hancur berkeping-keping. Catatan perjalanan Fremont kemudian juga dipublikasikan oleh Majalah New Scientist, pada bulan November 2004 lalu.

Bagian-Bagian Perahu Karet

Perahu karet adalah alat transportasi di air yang sering dipakai untuk berbagai keperluan, seperti wisata, penyelamatan, kegiatan militer, sampai olahraga air. Perahu ini biasanya punya bagian-bagian penting seperti haluan (bagian depan yang membelah air), dinding perahu (yang bisa dijadikan tempat duduk), lantai (tempat berpijak), dan klep pompa (tempat mengisi udara). Menariknya, banyak perahu karet yang bisa dibongkar dan dilipat jadi ukuran kecil, jadi gampang banget buat dibawa dan disimpan. Kalau mau dipakai, tinggal dipompa dan siap meluncur ke air. Perahu karet sendiri ada dua jenis. Pertama, Non Self-Bailing, yaitu perahu tanpa lubang pembuangan air—kalau air masuk, ya bakal ngumpul di dalam perahu. Kedua, Self-Bailing, yang udah dilengkapi lubang-lubang khusus buat buang air, jadi air yang masuk bisa langsung keluar sendiri, dan perahu tetap kering dan nyaman dipakai.

Bagian-bagian Perahu Karet yang Perlu Kamu Tahu

  1. Main Tube / Hull Tube (Tabung Utama)
    Ini adalah bagian utama perahu yang bentuknya seperti tabung panjang di sisi kiri dan kanan. Tabung ini diisi udara lewat katup, dan fungsinya sebagai rangka sekaligus penopang daya apung. Biasanya terbuat dari bahan kuat seperti Hypalon atau PVC, jadi tahan sobek dan awet dipakai.
  2. Floor (Lantai Perahu)
    Ada dua jenis lantai:
  • Inflatable Floor, yaitu lantai yang bisa dipompa, ringan, dan gampang dilipat.
  • Rigid Floor, lantai keras dari bahan aluminium atau kayu yang lebih kokoh dan stabil.
    Lantai ini penting banget karena jadi tempat pijakan dan menahan beban penumpang maupun barang bawaan.
  1. Keel (Lambung Bawah Tengah)
    Bagian ini ada di bawah tengah perahu dan bisa dipompa juga. Fungsinya buat membentuk huruf "V" di bagian bawah perahu supaya lebih seimbang dan gampang dikendalikan, apalagi waktu melaju kencang.
  2. Transom (Bagian Belakang Perahu)
    Ini semacam papan keras di belakang perahu yang jadi tempat nempelnya mesin tempel (outboard motor). Umumnya dibuat dari bahan aluminium atau kayu yang kuat banget.
  3. Perahu Karet MiliterValves (Katup Udara)
    Katup ini dipakai buat masukin atau ngeluarin udara ke dalam tabung perahu. Biasanya ada di setiap bagian (chamber), jadi kalau salah satu bocor, bagian lainnya masih bisa tetap ngambang dan nggak tenggelam.

Perahu Karet Militer

              Perahu karet militer adalah perahu ringan yang terbuat dari bahan karet atau polimer sintetis yang dirancang untuk penggunaan taktis oleh militer. Umumnya bersifat inflatable (bisa dipompa udara), sehingga mudah dibawa, cepat dipasang, dan ringan saat dikempeskan. Perahu Militer dirancang dengan kekuatan yang super dan daya tahan yang lama, dengan manuver yang handal.

          Terdapat beberapa bahan karet sintetis yang digunakan dalam pembuatan perahu karet militer diantaranya adalah EPDM, PVC (polivinil klorida), Neophren dan Hypalon.  Dua bahan utama yang umum digunakan dalam pembuatan perahu karet adalah PVC (polivinil klorida) dan Hypalon. Kedua bahan ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal ketahanan, fleksibilitas, dan biaya produksi. Pemilihan bahan yang tepat sangat penting untuk memastikan efisiensi dan keawetan perahu dalam berbagai kondisi lingkungan.

Kenalan yuk dengan PVC dan Hypavalon, Bahan Populer untuk Perahu Karet!

PVC (Polivinil Klorida) adalah salah satu jenis plastik yang paling banyak dipakai di dunia—urutan ketiga setelah polietilena dan polipropilena. Bahan ini sering digunakan dalam pembuatan perahu karet karena harganya yang lebih terjangkau dan bobotnya ringan, jadi mudah dibawa ke mana-mana. PVC juga punya banyak keunggulan. Bahannya kuat, tahan terhadap bahan kimia, dan bisa diproses dengan biaya yang rendah. Selain itu, sambungan pada perahu berbahan PVC bisa dilas panas (bukan dilem), sehingga hasilnya lebih kuat dan tahan lama. Tapi, PVC juga punya kekurangan. Dibandingkan plastik lain seperti polietilena (PE), polipropilena (PP), atau poliamida (PA), PVC lebih sensitif terhadap suhu tinggi, sinar matahari (UV), dan gesekan. Jadi, usia pakainya biasanya cuma sekitar 5–10 tahun. Untungnya, sifat ini bisa ditingkatkan dengan menambahkan bahan pengisi, seperti kalsium karbonat, kaolinit, atau kaolinit yang sudah dibakar. Dengan penyesuaian yang tepat, PVC tetap jadi pilihan yang praktis dan ekonomis untuk perahu karet, terutama untuk penggunaan ringan hingga menengah.

PVC (Polivinil Klorida) dibentuk melalui reaksi polimerisasi adisi. Bahan baku yang digunakan yaitu etilena (yang diambil dari minyak bumi) dan klorin (dari elektrolisis air laut). Reaksinya membentuk molekul kecil bernama vinil klorida, yang kemudian dirangkai jadi rantai panjang lewat proses polimerisasi adisi—bayangkan seperti menyusun lego jadi ular panjang. Tapi PVC murni terlalu kaku dan mudah pecah, jadi ditambahkan bahan lain seperti plasticizer (supaya lentur), stabilizer UV (biar nggak gampang rusak kena matahari), dan anti-jamur. Lalu, lembaran PVC ini dilaminasi (ditempelkan) ke kain kuat seperti polyester agar tahan sobek dan bisa dibentuk jadi badan perahu. Hasil akhirnya adalah bahan yang tahan air, awet, dan cocok untuk bikin perahu karet yang bisa diajak ke medan ekstrem tanpa takut bocor atau rusak.

Hypalon adalah jenis karet sintetis yang super kuat dan tahan banting dengan nama kimia chlorosulfonated polyethylene (CSPE). Bahan ini terkenal karena tahan terhadap bahan kimia, sinar UV, panas ekstrem, dan air laut. Jadi, nggak heran kalau Hypalon sering dipakai untuk perahu karet kelas atas. Secara teknis, Hypalon dibuat dari polyethylene yang dimodifikasi dengan zat kimia tertentu (klorin dan sulfonilklorida), supaya jadi lebih tahan terhadap oksidasi, pelapukan, dan zat-zat pengoksidasi. Karena kekuatannya, perahu dari bahan Hypalon bisa bertahan lama banget—bahkan sampai 20 tahun lebih kalau dirawat dengan baik. Makanya, bahan ini sering digunakan untuk perahu milik militer, tim penyelamat, dan keperluan profesional lainnya. Meskipun harganya lebih mahal dibanding bahan lain seperti PVC, daya tahan dan kualitas Hypalon membuatnya jadi investasi yang sepadan untuk penggunaan jangka panjang.

              Hypalon, yang jadi andalan bahan perahu karet militer, adalah hasil rekayasa kimia canggih dari bahan dasar plastik biasa: polietilena. Awalnya, gas etilena (bahan dari minyak bumi) dipolimerisasi membentuk rantai panjang plastik PE. Tapi ini baru langkah awal. Agar tahan panas, kimia keras, dan sinar UV ganas di medan tempur, PE ini dimodifikasi lagi dengan gas klorin (Cl₂) dan sulfur dioksida (SO₂). Hasilnya sebagian atom hidrogen di plastik diganti dengan gugus klorin (–Cl) dan klorosulfonil (–SO₂Cl), menjadikannya bahan super tahan banting bernama Hypalon. Supaya makin kuat dan elastis, bahan ini lalu "dipanggang" lewat proses vulkanisasi, seperti karet ban, agar bisa bertahan di kondisi ekstrem laut atau gurun tanpa mudah rusak. Karena sifat tangguhnya inilah, Hypalon jadi pilihan utama untuk perahu militer, pelampung penyelamat, hingga pelapis atap industri.

Perbedaan Utama Antara Perahu Hypalon dan PVC

PVC (Polivinil Klorida)

Perahu PVC cenderung memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan Hypalon, biasanya antara 5 hingga 10 tahun. PVC lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar UV dan suhu ekstrem, meskipun beberapa jenis PVC berkualitas tinggi telah diberi lapisan tambahan untuk meningkatkan daya tahan. Salah satu keuntungan utama dari PVC adalah harganya yang lebih terjangkau. Perahu PVC mudah dibersihkan dan dirawat, namun lebih rentan terhadap kerusakan jika tidak dilindungi dengan baik dari sinar matahari langsung dan suhu ekstrem. Perahu PVC lebih umum digunakan untuk keperluan rekreasi, seperti berperahu di danau atau sungai yang tenang. Mereka juga populer sebagai perahu tambahan (dinghy) untuk kapal yang lebih besar.

Hypalon

Bahan ini dikenal karena daya tahannya yang sangat tinggi. Hypalon mampu bertahan terhadap paparan sinar UV, bahan kimia, dan kondisi cuaca ekstrem seperti suhu panas yang tinggi dan lingkungan air asin. Umur perahu Hypalon bisa mencapai 20 tahun atau lebih, dengan perawatan yang baik. Karena ketahanannya yang tinggi, perahu Hypalon biasanya lebih mahal. Namun, biaya ini sering dianggap sepadan oleh mereka yang membutuhkan perahu yang tahan lama dan dapat diandalkan untuk jangka waktu yang lama. Perawatan Hypalon relatif sederhana, terutama dalam hal pembersihan dan perlindungan terhadap elemen-elemen luar. Karena kekuatannya, perahu Hypalon sering digunakan dalam aplikasi profesional, seperti penyelamatan di laut, penyelaman, atau keperluan militer. Mereka juga merupakan pilihan utama bagi pemilik perahu yang sering berlayar di perairan dengan kondisi cuaca yang keras.

          Pemilihan antara perahu karet berbahan PVC dan Hypalon tergantung pada kebutuhan dan anggaran pengguna. Jika mengutamakan ketahanan dan umur panjang untuk penggunaan berat, Hypalon adalah pilihan terbaik. Namun, untuk penggunaan rekreasi ringan dengan biaya yang lebih rendah, perahu berbahan PVC sudah cukup memadai

 

Aplikasi perahu karet pada bidang militer

Perahu karet memiliki aplikasi penting dalam bidang militer, terutama karena sifatnya yang ringan, mudah dibawa, dan fleksibel untuk berbagai operasi. Berikut adalah beberapa aplikasi perahu karet dalam bidang militer:

Ø  Transportasi dan Penempatan Pasukan

Perahu karet digunakan untuk memindahkan pasukan dan perlengkapan di medan yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat atau kapal besar. Dalam latihan militer, perahu karet sering digunakan untuk renang rintis dan membentuk perimeter pantai sebagai bagian dari operasi amfibi.

Ø  Patroli dan Pengamanan Perairan

Perahu karet jenis Landing Craft Rubber Boat (LCR) sering dipakai untuk patroli di wilayah perairan dangkal atau sulit diakses, membantu menjaga keamanan dan pengawasan wilayah perairan

Ø  Operasi Amfibi

Perahu karet sering digunakan dalam operasi amfibi untuk mengangkut pasukan dari kapal induk atau kapal perang ke daratan. Karena sifatnya yang ringan dan mudah dikempiskan, perahu karet sangat cocok digunakan dalam penyusupan diam-diam ke wilayah musuh, terutama di garis pantai yang tidak memiliki dermaga.

Ø  Operasi Khusus dan Penyelamatan

Perahu karet yang terbuat dari bahan Hypalon yang tahan lama dan kuat sangat cocok untuk operasi khusus militer, termasuk penyelamatan dan evakuasi dalam situasi darurat atau bencana alam. Dalam situasi tempur atau bencana, militer menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi korban atau prajurit yang terluka dari daerah berbahaya melalui jalur sungai atau laut. Fleksibilitas dan kecepatan dalam penyebaran perahu karet menjadi keunggulan utama.

Ø  Transportasi Peralatan Militer

Selain untuk personel, perahu karet juga digunakan untuk mengangkut peralatan militer seperti senjata ringan, radio komunikasi, logistik, dan bahkan anjing militer ke daerah operasi melalui jalur air yang sulit dijangkau kendaraan besar.

 

Contoh Nyata Penggunaan perahu karet miiliter

Ø  Kopaska (TNI AL) menggunakan perahu karet untuk misi sabotase bawah laut dan penyusupan pantai.

Ø  Navy SEALs AS menggunakan “Combat Rubber Raiding Craft (CRRC)” berbahan Hypalon untuk operasi lintas pantai.

Ø  Dalam misi PBB (UN Peacekeeping), perahu karet digunakan oleh pasukan multinasional untuk patroli sungai dan distribusi bantuan.

 

Whats better hypalon or Pvc Inflatable Rib Boat? Impressive stuff!

https://youtu.be/g9OcKFNEwEg

 Disusun oleh :

Bagas Kusuma
Hazzha Azzahra

Reference

Hyde, A. F. (2012). Fr? mont's First Impressions: The Original Report of His Exploring Expeditions of 1842-1844. U of Nebraska Press.

Ilhamsah, H. A., Nabila, S., & Utami, I. D. (2025). PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKUPERAHU KARET PVC DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA PT. ALFAD NUSANTARA BAHARI.

Mandal, A. K., Chakraborty, D., Das, M., & Siddhanta, S. K. (2021). On the Engineering Properties of TPV derived from Hypalon, PP and a Compatibilizer (PMES-MA) prepared by Dynamic Vulcanization. Journal of Polymer Materials38(1/2), 21-34.

Mujal-Rosas, R., Marin-Genesca, M., & Ballart-Prunell, J. (2015). Dielectric properties of various polymers (PVC, EVA, HDPE, and PP) reinforced with ground tire rubber (GTR). Science and Engineering of Composite Materials22(3), 231-243.

Paripurna, A., Samudro, S., Suwahyu, S., Kharis, R., & Suyanto, H. (2019). PERANCANGAN DAYA GERAK PERAHU RAWA BERBASIS PROPULSI UDARA GUNA MENINGKATKAN KINERJA WAHANA PATROLI TNI AL. Majalah Ilmiah Pengkajian Industri; Journal of Industrial Research and Innovation13(1), 31-42.

Pitanova, T., & Alva, S. (2023). Karakteristik Mekanikal Material Polimer PVC dengan Variasi Konsentrasi Vco (Virgin Coconut Oil). Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK)5(1), 4422-4435.

Sinaga, Y. K., Bayuseno, A. P., & Ismail, R. (2023). Pembuatan Komposit Polivinil Klorida (PVC) Menggunakan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) Limbah Padat Hasil Ekstraksi Aspal Buton Dengan Konsentrasi HNO3. Jurnal Teknik Mesin11(3), 43-50.

Syarifuddin, A., Risdianto, A. L. A., Resabti, M. O., Hadi, N. H. K., & Putra, P. S. (2022). Perancangan PENYU (Perahu Portabel Yang Unggul) Menggunakan Bahan PVC di Desa Gunung Sekar Kabupaten Sampang. I-Com: Indonesian Community Journal2(3), 736-742.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow