Senyawa Kimia Beracun dalam Sepuntung Rokok dan Efeknya: Yakin Masih Mau Merokok?
Pernahkah anda merokok? Jika pernah, lalu apa yang anda rasakan dan nikmati dari kegiatan merokok tersebut? Pernahkah terfikirkan dalam pikiran anda terkait bahan apa saja sih yang terkandung dalam segumpal asap rokok yang anda hisap itu? Pernahkah memperhatikan bungkus atau kemasan rokok dengan tulisan "Merokok Membunuhmu"? Apa yang dapat anda simpulkan? Coba tuliskan dalam kolom komentar yaa...
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin berbagi secuplik informasi terkait senyawa kimia yang terdapat dalam rokok maupun asapnya. Ternyata oh ternyata, senyawa kimia tersebut beracun loh. Berdasarkan laporan dari banyak penelitian yang telah dilakukan, merokok dapat menyebabkan kanker merupakan fakta yang terkenal dan terbukti secara ilmiah. Bahkan, hampir semua kemasan rokok mencantumkan slogan "Merokok Membunuhmu". Kebanyakan orang juga mengetahui bahwa nikotin yang terdapat dalam rokok menyebabkan kecanduan merokok. Namun, sedikit orang yang mengetahui bahwa terdapat berbagai bahan kimia beracun yang terkandung dalam asap rokok yang dapat menyebabkan efek karsinogenik (penyebab kanker) hingga efek lain yang dapat ditimbulkannya pada tubuh. Efek dari beberapa bahan kimia ini juga menjelaskan mengapa disarankan agar wanita tidak merokok selama kehamilan.
Asap rokok mengandung sejumlah besar dan berbagai senyawa organik. Perkiraan dalam beberapa tahun terakhir menyatakan bahwa ada hampir 7.360 senyawa yang berbeda yang hadir dan kemungkinan jumlah ini masih bisa meningkat. Berdasarkan sejumlah besar senyawa ini, 70 diantaranya telah dikonfirmasi memiliki aktivitas karsinogenik pada manusia dan senyawa lainnya juga diduga bersifat karsinogen.
Namun, mari kita mulai dengan bahan kimia yang jelas terlebih dahulu: nikotin non-karsinogenik. Nikotin adalah anggota dari keluarga senyawa alkaloid yang segolongan dengan kafein. Rokok mengandung rata-rata sekitar 10mg nikotin. Ketika asap rokok dihirup, asap tersebut akan terserap ke dalam aliran darah dan ketika mencapai otak dapat berpotensi merangsang produksi sejumlah neurotransmiter. Nikotin meniru neurotransmitter asetilkolin (ACh) dan dengan mengikat reseptor ACh biasanya akan mengikat, merangsang produksi dopamin. Hal ini tentu menyebabkan kecanduan merokok. Nikotin sebenarnya beracun bagi manusia dalam dosis tinggi dan jauh lebih tinggi daripada yang diperoleh dari merokok.
Mari kita lihat beberapa senyawa organik lain dalam asap rokok dengan efek yang lebih berbahaya:
N-Nitrosamina
Gambar 1. Struktur N-Nitrosamina
Senyawa N-Nitrosamina pada Gambar 1 merupakan senyawa organik yang mengandung nitrogen. Mayoritas senyawa nitrosamin yang telah dipelajari telah terbukti menyebabkan mutasi DNA dan beberapa diketahui sebagai penyebab karsinogenik pada manusia, termasuk yang dihasilkan dari beberapa tembakau khusus. Pada senyawa tersebut, NNK (nitrosamine ketone yang diturunkan dari nikotin) dan NNN (nitrosonornicotine) dianggap memiliki risiko tertinggi untuk tindakan karsinogenik. Penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah nitrosamin pada jenis-jenis tembakau tertentu sangat bervariasi.
Benzena
Gambar 2. Struktur benzena
Benzena pada Gambar 2 merupakan senyawa kimia organik yang memiliki struktur cincin dan mampu beresonansi. Benzena bersifat karsinogenik yang terbukti berdasarkan dari penelitian pada hewan dan manusia. Senyawa ini juga terbukti menyebabkan perubahan pada kromosom di sumsum tulang dimana menjadi tempat produksi sel darah merah sehingga kerusakan pada sumsum tulang dapat menyebabkan anemia. Dalam industri, benzena berguna untuk membuat etilbenzena sebagai prekursor stirena.
Amina aromatik
Gambar 3. Struktur tiga dimensi amina aromatik
Amina aromatik pada Gambar 3 merupakan senyawa organik yang sering digunakan dalam proses sintesis pestisida, plastik, dan obat-obatan. Senyawa tersebut juga ditemukan dalam asap rokok dengan kadar yang cenderung lebih tinggi pada asap sampingan (yang dihasilkan di ujung rokok yang menyala). Beberapa senyawa ini dikonfirmasi sebagai karsinogen manusia dengan semakin banyak bukti sebagai pemicu kanker kandung kemih.
Formaldehid dan asetaldehid
Gambar 4. Struktur formaldehid
Gambar 5. Struktur asetaldehid
Kedua senyawa ini pada Gambar 4 dan 5 sama-sama merupakan anggota keluarga senyawa aldehida. Formaldehida dikenal sebagai bahan karsinogenik pada manusia dan pengawet, sementara asetaldehida diklasifikasikan sebagai karsinogen yang dikonfirmasi pada hewan dan kemungkinan karsinogen pada manusia. Asetaldehida sebenarnya adalah karsinogen yang paling melimpah dalam asap tembakau dan larut ke dalam air liur saat merokok. Baik asetaldehida dan formaldehida menyebabkan iritasi pada kulit, mata, tenggorokan, selaput lendir, dan saluran pernapasan.
1,3-butadiena
Gambar 6. Struktur 1,3-butadiena
Senyawa 1,3-butadiena pada Gambar 6 adalah molekul hidrokarbon sederhana yang mengandung 2 ikatan rangkap. Dalam sebuah studi tahun 2003 oleh Fowles dan Dybing, senyawa 1,3-butadiena pada asp rokok menyebabkan risiko kanker tertinggi pada manusia. Senyawa ini juga diduga dapat berperan sebagai teratogenik pada manusia (menyebabkan deformasi embrio). Studi pada hewan menunjukkan bahwa menghirup 1,3-butadiena selama kehamilan dapat meningkatkan jumlah cacat lahir.
Akrolein
Gambar 7. Struktur akrolein
Akrolein pada Gambar 7 adalah aldehida tak jenuh (aldehida juga mengandung ikatan rangkap karbon-karbon). Ini adalah senyawa beracun dan dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan.
Hidrokarbon poliaromatik
Gambar 8. Struktur hidrokarbon poliaromatik
Hidrokarbon poliaromatik pada Gambar 8 adalah sekelompok lebih dari 100 bahan kimia organik yang berbeda yang dibentuk oleh pembakaran tidak sempurna senyawa organik. Beberapa telah diidentifikasi bersifat karsinogenik, mutagenik, atau teratogenik. Benzo-a-pyrene adalah salah satu yang paling kuat, dan terutama merupakan karsinogen kimia pertama yang diisolasi. Paparan tinggi terhadap hidrokarbon poliaromatik di dalam rahim telah dikaitkan dengan IQ yang lebih rendah dan asma masa kanak-kanak, serta efek pasca-kelahiran yang merugikan termasuk malformasi jantung dan kerusakan DNA.
Jadi, bagaimana? Yakin masih mau merokok setelah membaca secuplik informasi di atas?
Sumber rujukan:
https://www.compoundchem.com/2014/05/01/the-chemicals-in-cigarette-smoke-their-effects/
Files
What's Your Reaction?