Berbagi Semangat untuk Mahasiswa Baru di Era Pandemi Covid-19
Keadaan di luar prediksi sejak awal tahun 2020 hingga medio 2021 berupa kemunculan wabah penyakit akibat virus Covid-19 menyebabkan banyak perubahan signifikan dan mendesak di berbagai bidang. Hampir setiap hari, kita disuguhi data dan fakta oleh berbagai media massa tentang penambahan kasus positif hingga meningkatnya jumlah kematian akibat paparan virus Covid-19. Hal tersebut seolah memaksa para pemangku kepentingan di setiap negara untuk berinovasi dalam membuat kebijakan yang tepat di berbagai sektor esensial dan kritikal. Satu dari sekian banyak sektor yang menerapkan kebijakan baru adalah pada bidang pendidikan, tak terkecuali pembelajaran di kampus.
Hingga saat ini, hampir seluruh kampus di Indonesia masih menerapkan kebijakan-kebijakan baru, yang bisa jadi dikatakan kurang populer di era sebelumnya, sebagai wujud respon positif kegiatan pendidikan di era pandemi Covid-19. Sebagai kilas balik ke belakang, pembelajaran di kampus biasanya dimulai dengan mahasiswa datang pagi ke kampus, belajar secara tatap muka, berinteraksi dua arah antara dosen dan mahasiswa selama perkuliahan, mahasiswa melakukan riset secara mandiri di laboratorium, pergi ke kantin kampus setelah perkuliahan usai, dan belajar bersama dengan teman-teman pada suatu kelompok diskusi hingga mengembangkan relasi melalui berbagai organisasi di kampus. Namun, pada masa pandemi ini, seluruh sivitas akademika kampus melakukan kegiatan akademik secara daring/dalam jaringan.
Pembelajaran daring tidak hanya berdampak terhadap aktivitas seluruh sivitas akademika yang telah ada di kampus sebelumnya, namun juga berpengaruh terhadap situasi dan kondisi dari mahasiwa baru yang telah lulus dari jenjang pendidikan sekolah menengah atas sebelumnya. Sebagaimana tradisi yang sudah mengakar kuat sebelumnya, mahasiswa baru biasanya langsung bergerak cepat untuk mencari kos-kosan atau kontrakan di daerah sekitar kampus untuk menjadi tempat tinggal selama menempuh studinya. Sekali lagi, pandemi mengubah segalanya. Kini, mahasiswa baru cukup duduk manis di dalam rumahnya untuk bisa mengikuti perkuliahan yang dilaksanakan secara daring. Cukup mudah dan hemat sekali, bukan? Ya, namun di satu sisi lainnya, kegiatan pembelajaran daring di tingkat universitas bagi mahasiswa baru tentu memberikan pengalaman psikologis yang berbeda.
Melalui tulisan ini, penulis mencoba berbagi semangat kepada adik-adik mahasiswa baru yang sedang menempuh perkuliahan di jenjang pendidikan tinggi. Meskipun penulis sudah bukan berstatus mahasiswa baru lagi, namun masih sempat mengalami dan merasakan bagaimana pembelajaran daring dilaksanakan. Harapannya, adik-adik mahasiswa baru menjadi tetap bersemangat dalam menempuh studinya. Berikut ini terdapat beberapa tips yang dapat dicoba untuk mahasiswa baru di era pandemi Covid-19:
1. Persiapkan Mental dan Komitmen
Adik-adik mahasiswa baru perlu sekali untuk dapat menyiapkan mental dan komitmen guna melakukan pembelajaran dalam skema daring (dalam jaringan) karena di masa pandemi ini hampir semua kampus masih melakukan pembelajaran daring. Lalu, apa sih komitmen itu? Komitmen adalah keinginan kuat untuk terus belajar. Mental dan komitmen menjadi penting serta sangat berpengaruh pada kondisi psikologis adik-adik mahasiswa baru. Betapa tidak, pembelajaran daring kebanyakan didominasi dengan melihat layar laptop dari pagi hingga sore hari tanpa adanya komunikasi dua arah dengan teman-teman sendiri secara langsung. Rasanya memang jelas berbeda, menimbulkan kebosanan, melelahkan indra penglihatan, dan bahkan berpotensi memicu stres berkepanjangan buat adik-adik mahasiswa baru. Oleh karena itu, adik-adik diminta untuk merefresh kembali mental dan komitmen untuk tekun dan rajin belajar setiap kali memulai perkuliahan secara daring.
2. Persiapkan sarana penunjang pembelajaran daring
Adik-adik mahasiswa baru sebagai generasi milenial tentu sangat familiar dengan internet, laptop, dan ponsel pintarnya. Sebelum memulai pembelajaran secara daring, adik-adik diminta untuk siap dengan peralatan tempurnya. Bagai prajurit yang tengah berperang di medan juang, mereka pun siap dengan segala amunisinya. Begitupun jua adik-adik mahasiswa baru dalam melakukan pembelajaran daring dari kampusnya. Kalian perlu menyiapkan sarana penunjang pembelajaran daring seperti koneksi internet yang stabil, laptop, pontel pintar, serta berbagai aplikasi pembelajaran dan bahkan Youtube. Saat ini, berbagai penyedia layanan internet mulai bertebaran layaknya cendawan dan saling berkompetisi menawarkan berbagai paket internet yang murah nan meriah. Silakan adik-adik untuk bisa memilih provider penyedia layanan internet yang ramah di kantong. Untuk aplikasi pembelajaran online, berbagai aplikasi telah tersedia, mulai Google Classroom, Google Meet, Zoom, Cisco Webex, Microsoft Teams, dan lain sebagainya. Keterlibatan ponsel pintar dan Youtube pun menjadi penunjang dalam belajar secara daring.
3. Ciptakan suasana nyaman
Menciptakan suasana yang nyaman sudah selayaknya mendapat porsi tersendiri ketika memulai kegiatan belajar, baik secara luring maupun daring. Suasana nyaman dapat diciptakan melalui beberapa cara yang meliputi menyiapkan tempat/ruang belajar kondusif, suplai listrik dan sinyal internet memadai, menggunakan seragam/pakaian yang rapi dan bersih, selalu bangun pagi tepat waktu, dan jangan lupa sarapan untuk mendukung kinerja otak dalam belajar. Tujuan dari beberapa cara di atas ialah untuk membangun suasana positif layaknya kita sedang belajar secara tatap muka di kampus. Eh, tapi ketika ada orang tua yang memanggil kita untuk membantunya, kita harus tetap siap ya dalam membantu mereka. Atur strategi sebaik mungkin dalam menyikapi keadaan di atas.
4. Kerjakan tugas sesegera mungkin
Sudah jadi kebiasaan nih kalau ada tugas pasti selalu dikerjakan nanti-nanti saja. Belum lagi dapat tambahan tugas A, B, C, dan bahkan kegiatan yang lain. Cukup pusing ya dalam membagi waktu untuk mengerjakannya. Nah, setelah pembelajaran daring selesai, usahakan segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen kalian ya. Jangan menumpuk tugas terlalu lama hingga mendekati deadline agar kamu tidak kewalahan. Misalnya kalian mendapat tugas secara individu, namun dalam proses pengerjaannya, dapat dikerjakan secara berkelompok agar proses pengerjaan tugas terasa menyenangkan, mendapat banyak ide baru, serta hubungan antar teman menjadi lebih intens. Selamat mencoba!
Sebagai penutup, penulis memberikan sebuah kutipan berikut. Ingat, semakin sulit sebuah perjuangan, maka semakin indah suatu kemenangannya. Selamat belajar adik-adik mahasiswa baru. Semoga pandemi segera berakhir dan kegiatan perkuliahan berjalan dengan normal seperti sedia kala.
What's Your Reaction?