[Inspirasi] Short Visit with Prof. Hao Gong | National University of Singapore
Short Visit with Prof. Hao Gong | National University of Singapore
Kesan pertama bertemu Prof. Hao Gong
Pada segmen kali ini, penulis ingin menceritakan sedikit kisah bersama kawan-kawan saat menempuh sekolah magister di Magister Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dimana mendapatkan kesempatan untuk mendampingi Prof. Hao Gong dalam skema short visit menjelang agenda International Conference on Chemical Sciences (ICCS) di bulan September 2019. Prof. Hao Gong merupakan invited speaker yang diundang oleh panitia untuk memberikan materi terkait semikonduktor pada saat sesi pleno di ICCS 2019. Mengutip dari laman Google Scholarnya, Prof. Hao Gong merupakan guru besar dari National University of Singapore (NUS) yang memiliki latar belakang keilmuan meliputi solar cells, supercapacitors, water splitting materials and systems, transparent semiconductor, dan electronic and functional materials.
Beberapa hari sebelum kedatangan beliau di Yogyakarta, saya dipanggil oleh dosen pembimbing, Prof. Indriana Kartini, Ph.D., sembari dijelaskan bahwa akan ada guest professor dari Singapura sebagai narasumber di acara ICCS 2019. Beliau juga menginformasikan bahwa guest professor yang bernama Prof. Hao Gong akan datang pada hari Sabtu serta meminta untuk dijemput di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Uniknya, beliau menitipkan pesan bahwa selesai dijemput dari bandara, Prof. Hao Gong tidak ingin langsung beristirahat di hotel tempat menginap, namun menginginkan bermalam di villa ataupun hotel di daerah Kaliurang. Tujuannya jelas, Prof. Hao Gong ingin liburan di daerah atas Kaliurang. Mungkin kalau meminjam istilah generasi Z sekarang adalah staycation. Woow, saya terkejut. Ini akan menjadi tantangan untuk melatih kecakapan bahasa Inggris saya yang tidak bagus-bagus amat sekaligus peluang untuk berinteraksi dengan Profesor dari luar negeri sebagai liaison officer dan pemandu wisata. Hehehe...
Singkat cerita, saya mengiyakan apa yang diamanahkan oleh dosen pembimbing. Di balik layar pada hari Jumat sore, saya mencoba menyusun strategi. Pertama, saya mengajak beberapa kawan semasa kuliah S2, ada Aslan Irunsah, Muhammad Hijir Al Ghazali, dan tentu saja, Muhammad Idris. Kawan-kawan yang saya ajak ini memiliki keunikan masing-masing. Aslan Irunsah, panggil saja bang Aslan atau bang Lalan (kata HIjir), merupakan kawan saya yang sangat mahir dalam berbahasa Inggris sehingga saya ajak untuk melatih saya dalam berkomunikasi dengan Prof. Hao Gong nantinya. Muhammad Hijir Al Ghazali, panggil saja Hijir, teman yang suka galau dengan penelitian tesisnya sehingga saya ajak untuk mendampingi Prof. Hao Gong sekaligus jalan-jalan supaya tidak galau lagi. Yang terakhir, tentu saja si empunya daerah Kaliurang, Muhammad Idris, yang sudah hafal mati daerah Kaliurang. Kedua, strategi selanjutnya ialah mencari hotel atau villa di daerah Kaliurang beserta wisata mobil jeep untuk wisata pada hari Minggu. Dan tak perlu menunggu lama, akhirnya hotel dan mobil jeep untuk wisata berhasil saya booking dan dilanjutkan pembayaran uang muka. Terakhir, tinggal menyusun rencana untuk bersama-sama menuju bandara pada hari Sabtu guna melakukan penjemputan beliau.
Sebelum menjemput di bandara keesokan harinya, bang Aslan mengusulkan ide menarik. Karena kami berempat yang akan menjemput belum mengerti wajah beliau, bang Aslan memberikan ide berupa mencetak tulisan "Prof. HAO GONG" di kertas HVS berukuran A4 untuk dipegangi oleh masing-masing dari kami di pintu kedatangan penumpang dari luar negeri. Idenya sungguh di luar dugaan saya, brilian sekali. Memang, bang Aslan ini sudah tinggi jam terbangnya perihal soal seperti ini. Hehe..
Akhinya, tibalah saat yang dinantikan. Prof. Hao Gong datang di bandara Adi Sutjipto tepat pada pukul 13.00 WIB. Ketika telah banyak penumpang yang keluar dari pintu kedatangan di bandara, sontak bang Aslan langsung mengeluarkan tulisan "Prof. HAO GONG". Wah, keren, menarik, dan pengalaman pertama saya menjemput profesor dari luar negeri ini. Berikut merupakan foto bang Aslan pada saat menggunakan tulisan tersebut. Menarik yaa..
Foto 1. Bang Aslan dengan tulisan ide menariknya saat menjemput di bandara (Dokumentasi pribadi)
Dan benar saja, kami telah bertemu dengan Prof. Hao Gong. Beliau melempar senyum yang hangat kepada kami yang menjemput di bandara. Kami berkenalan secara singkat dan langsung memesan taksi untuk menuju ke penginapan di Kaliurang KM. 22. Sepanjang perjalanan, kami saling berkomunikasi dengan beliau, meskipun juga agak terbata-bata, kecuali bang Aslan yang tentu sangat mahir berbicara dalam bahasa Inggris dengan Prof. Hao Gong. Tak lupa juga saya mengatur peta perjalanan menggunakan Google Maps untuk menuju ke penginapan. Namun sialnya, saya salah menempatkan titik kedatangan di hotel dimana seharusnya berada di Jalan Kaliurang KM 22, tetapi saya pin di Jalan Kaliurang KM 19. Nyasar pada akhirnya...
Di saat taksi yang kami tumpangi nyasar memasuki desa-desa di sekitaran Jalan Kaliurang KM 19, kami sempat khawatir kalau Prof. Hao Gong marah. Bagaimana tidak khawatir, taksi kami sampai memasuki jalanan sempit di areal perkebunan dan persawahan milik warga, sementara Prof. Hao Gong juga mungkin dalam kondisi kelelahan setelah penerbangan jauh dari Singapura menuju Yogyakarta. Saya inisiatif untuk turun dan bertanya pada warga sekitar terkait keberadaan penginapan yang kami booking. Tiba-tiba, Prof. Hao Gong turun dari mobil taksi kami dan langsung mengambil Iphone-nya. Cekrek cekrek cekrek, beberapa kali beliau mengambil gambar areal perkebunan dan persawahan di sekitaran mobil taksi kami. Sesekali beliau memandangi hasil jepretan di gawainya sembari tersenyum lebar. Beliau tersenyum karena merasa sangat menikmati foto yang berusan diambilnya. Kami yang sempat khawatir pada akhirnya dapat kembali lega sembari mengembangkan senyum bersama-sama. Hehe..
Setelah bergelut dengan drama mobil taksi kami yang nyasar ini, akhirnya kami tiba di penginapan di Jalan Kaliurang KM 22. Maaf, saya salah menaruh pin hotelnya, jadi nyasar deh. Namanya juga masih pemula. Oke, kita lanjut di penginapan. Oh iya, di penginapan ini kami mendapatkan penawaran welcoming snacks and drink untuk para tamu. Kami memesan beberapa makanan ringan seperti pisang goreng, tempe mendoan, ketela goreng, dan teh hangat. Kami mencoba menawarkan beberapa makanan tersebut ke Prof. Hao Gong. Beliau mencoba satu per satu makanannya. Enak katanya. "This is delicious food I have ever eat", ucap beliau sambil tertawa. Berikut dokumentasi saat beliau bersama kami datang di penginapan sembari makan pisang goreng dan tempe mendoan.
Foto 2. Menikmati hidangan welcoming snack di penginapan (Dokumentasi pribadi)
Setelah beristirahat sebentar, sore harinya kami lanjutkan untuk mengajak beliau jalan-jalan ke Kaliurang. Kami memesan mobil melalui aplikasi Grab untuk mengantarkan kami ke Kaliurang. Sesampainya di Kaliurang, kami sepakat untuk berkeliling di seputaran air terjun dan melihat-lihat rombongan mobil jeep yang akan kami sewa untuk keesokan harinya. Tidak lupa, kami juga mengajak beliau untuk mencicipi oleh-oleh khas Kaliurang berupa jadah dan tempe bacem yang aduhai nikmatnya.
Foto 3. Berfoto di bawah air terjun Kaliurang (Dokumentasi pribadi)
Wisata Jeep dengan Prof. Hao Gong
Hari Minggu yang dinanti pun tiba. Tepat pada pukul 06.00 WIB, kami berlima berkumpul di depan hotel menanti kedatangan mobil jeep yang kami pesan untuk berwisata. Tak lama, mobil jeep yang kami tunggu pun datang. Sebelum berangkat, kami sempatkan berfoto-foto terlebih dahulu dengan mobil jeepnya. Keren yaa hehe...
Foto 4. Berfoto bersama di atas mobil jeep (Dokumentasi pribadi)
Setelah puas berfoto, kami beserta driver mobil jeep pada akhirnya memulai perjalanan kami untuk berwisata di Kaliurang. Destinasi pertama kami adalah petilasan atau rumah Mbah Maridjan, disusul bunker Kaliadem, lanjut ke Batu Alian, kemudian tebing Kali Gendol, dan ditutup dengan wisata air di Kali Kuning. Berikut dokumentasinya.
Foto 5. Mengunjungi destinasi pertama di rumah Mbah Maridjan (Dokumentasi pribadi)
Foto 6. Berfoto bersama di destinasi pertama di rumah Mbah Maridjan (Dokumentasi pribadi)
Foto 7. Berfoto bersama di destinasi kedua di bungker Kaliadem (Dokumentasi pribadi)
Foto 8. Mengunjungi destinasi Batu Alian (Dokumentasi pribadi)
Foto 9. Mengunjungi destinasi selanjutnya di tebing Kali Gendol (Dokumentasi pribadi)
Foto 10. Destinasi terakhir wisata air di Kali Kuning (Dokumentasi pribadi)
Demikian sedikit cerita yang penulis ingin bagikan. Semoga suatu saat nanti, bisa terwujud kembali menjadi pemandu wisata sekaligus liaison officer bagi guest professor. Aamiin.
Salam kangen dari Sleman untuk kawan-kawanku yang berada nun jauh disana:
- Aslan Irunsah Hasan (Dosen Prodi Bioteknologi Kelautan, Institut Teknologi Kelautan Buton)
- Muhammad Idris (Dosen Prodi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro)
- Muhammad Hijir Al Ghazali (Dosen Prodi Kimia, Universitas Sulawesi Tenggara)
What's Your Reaction?